PRIBADI YANG DAMAI

MENGAPAKAH SULIT BAGIMU UNTUK MERASA DAMAI ?

Engkau yang letih mencari,
dan akhirnya menemukan dirimu tidak menunduk mencari.

Engkau akan menengadah ke langit,
karena langitlah tempat berkumpulnya wajah yang mencari.

Engkau meminta, telah lama meminta;
Tetapi engkau belum menerima pemberian yang kau minta.

Engkau mencari, telah lama mencari;
Tetapi engkau belum menemukan yang kau cari.

Dan dengan waktu yang berjalan lamban dan berat dalam rasa mu,
semua yang kau minta dan semua yang kau cari~mendidih lambat-lambat didalam hatimu yang mulai beku, dan kegalauanmu menyeruak keluar dari kepompong ketidak sabarannya
untuk menjadi kegelisahan utamamu.

Kegelisahan utama mu adalah sebuah pertanyaan;

Mengapakah sulit bagi mu untuk merasa damai ?

Dalam kegelisahan mu, engkau bertanya-tanya -
Bila hidup itu sulit, mengapakah ada orang yang hidupnya mudah ?
Bila hidup ini ujian, mengapakah ada orang yang mudah lulus ?
Bila hidup ini sementara, mengapakah kegelisahan dan penantian mu lama ?
Bila hidup ini hanya mampir untuk minum, mengapakah air tidak mendamaikan mu ?
Dan setelah minum, kemanakah engkau akan berangkat ?
Karena jangankan samapai...., merangkak pun engkau lambat,

Apakah engkau penting ?

Apakah akan ada bedanya -
Engkau ada atau tidak pernah ada ?

Bila engkau penting, mengapakah kemudahan tidak berpihak kepada mu
dalam upaya mu untuk menjadi pribadi yang penting ?
Bila engkau diperhatikan,
mengapakah engkau sering harus berlaku yang memalukan untuk menarik perhatian ?
Bila ada tujuan yang penting bagi kehadiran mu dalam kehidupan ini,
mengapakah sulit bagimu menemukan arah yang menyemangati ?

Dalam tengadah wajah mu kelangit,
hatimu menunduk sedih,
Dan dengan getar gagu kelopak matamu
yang menggantikan gerak bibir mu
dalam menyuarakan pedih hatimu,
engkau bertanya lambat-lambat...........

Bila aku dicintai, mengapakah aku demikian sedih ?

Tidakkah aku pantas bagi sedikit perhatian ?

Kurangkah yang kurang pada ku, Sehingga aku harus memamerkan kekurangan ku,
untuk mengundang kasih sayang ?

masih kurang letihkah aku dalam penantian ku, sehingga aku masih diminta menunggu ?

Tidakkah aku berhak bagi sedikit kasih sayang ?

Demikian terpinggirkan kah aku, sehingga aku tidak terhitung ?
Demikian salah kah aku sehingga aku pantas bagi pelupaan ?

Lalu, siapa kah yang menyayangiku ?
Siapakah yang akan memeluk ku ?

Tidakkah mereka merasakan pahitnya kesendirian ku yang senyap ini ?

Aku tidak tahu mengapa aku menangis, tetapi kemana lagi aku bersandar
bila bukan kepada tangis ku ?

Oh, tangan yang ramah..........

Seandainya ini bukan hanya rasa yang ku rindukan.
Lembut nya rasa telapak tangan yang penuh kasih menyentuh pipiku yang yatim.
Bibir ku akan mengejarnya, seperti mulut bayi yang haus.
Ku dekap tangan itu, kuciumi harum keramahannya.
Dan nafas ku bertangga-tangga melalui bibir yang tak mampu berkatup -
meratapkan rasa syukur ke langit untuk dia yang menemukan ku dalam kesedihan kesendirian ku.

Seandainya ada orang di luar sana yang hatinya penyayang.

seandainya dia menemukan ku.

Dia pasti akan duduk dekat-dekat bersama ku.
Senyum nya yang ramah
mengijinkan aku untuk menangis haru.
Wajahnya yang mengerti, mengubah pedih tangis ku
menjadi sejuknya sentuhan sutra, yang ditenun dari wangi melati.
Sesengguk tangis ku menumpahkah semua sedih ku,
berserakan di antara kaki ku yang bisu tertidur.

Melolong aku dalam tangis ku, bukan lagi karena kepedihan, tetapi karna aku menikmati
bahwa tangisan orang yang menemukan kasih sayang adalah tangisan yang berbahagia.

Aah...... betapa tipisnya pemisah antara tangis yang melukai dan tangis yang mengobati.

Aku baru hanya membayangkan kasih sayang, tetapi pengertian itu telah mulai mewajarkan pedih ku, karena mungkin saja tangan yang ramah itu sedang lebih bersedih daripada aku;

Tetapi ini yang ku yakini sekarang,

bila dia bisa menyebabkan pengertian baik ku
dan menyebabkan aku menemukan pengobatan
dalam diriku sendiri untuk kesedihan ku,
dia tidak mungkin dibiarkan lama termangu di dalam kepedihannya sendiri.

Tetapi, untuk pribadi seperti itu, bahkan mungkin kepedihannya adalah kebahagiannya,
karena dengan pedih hatinya -
dia mengerti betapa hati yang sedang bersedih -
membutuhkan uluran tangan yang ramah.

oh ........ , sekarang aku mengerti ....
Baru membayangkan saja -
Bahwa ada tangan yang mengulur ramah kepada ku, aku telah terangkat dari kesedihan ku,
tanpa betul-betul diangkat.

Aku lebih damai.

Ternyata,
aku bisa tetap merasa damai di atas semua kekurangan, kelemahan, dan keterpinggiran ku.

Sekarang aku mengerti,
bahwa tugas utama ku bukan untuk tidak kekurangan,
bukan untuk tidak lemah, dan bukan untuk diketengahkan;
Tugas pertamaku adalah untuk menjadi pribadi yang damai.

Damai jiwa ku adalah kekayaan ku yang pertama.

Jiwa yang damai adalah kekayaan yang utuh, yang menjadi sandaran bagi semua kekayaan.

Bila Jiwaku damai, aku tidak harus memenuhi semua aturan kekayaan yang dipantaskan orang lain untuk diri mereka.

Dengan jiwa yang damai,
aku menjadi cukup untuk diriku sendiri, dan apapun yang kulakukan setelahnya adalah untuk kebaikan orang lain.

Sekarang aku tersenyum.

Sekarang aku tahu, bahwa kesedihan hatiku adalah jalan dari pinggir
untuk menduga-duga arah untuk menuju kebahagian ku.

Dalam akal ku yang sekarang terbebas dari mimpi buruknya,
aku mellihat bahwa pengertian ku adalah jalan besar menuju kebahagiaan ku.

Dan dalam pengertian ku yang lebih menerima, aku tahu bahwa keterbukaan hati
adalah satu-satunya jalan menuju kebahagiaan.

Sekarang aku mengetahui,

Tidak ada kesedihan yang akan berlama-lama melemahkan ku.
Tidak ada kemarahan yang akan berliar-liar mempermalukan diri ku.
Dan tidak ada kesombongan yang akan berpalsu-palsu merendahkan ku.

Sekarang aku tahu.

Hanya orang yang tidak sepenuhnya tahu
yang masih membutuhkan keyakinan.

Dia yang tahu tidak perlu keyakinan,
apalagi diyakinkan.

Dia yang tahu - tahu.

Pengetahuan itu telah cukup baginya.

Dia yang tahu bahwa Tuhan itu ada, ....... tahu.
Tidak ada keyakinan yang lebih kuat
daripada pengetahuan.

Dia yang berpendidikan tetapi masih membutuhkan peyakinan untuk yakin -
adalah orang yang belum berpengetahuan.

Aku sekarang tahu.

Maka kuat dan damai lah aku.

Entah apa yang telah kau sebabkan pada ku, tetapi sekarang pertanyaan yang menjadi kegelisahan utama ku, tidak lagi menyayat seperti dulu.

Mengapakah sulit bagi ku untuk merasa damai ?

Aku sekarang menjadi heran,
mengapa dulu aku menangis dalam pertanyaan itu ?

Ku tak tahu apa yang kau lakukan, tetapi pembicaraan dengan mu ini telah memindahkan ku dari lahan rintihan ke taman kebahagiaan.

Aku berhutang kepada mu.

Aku ingin membayar mu, tetapi bukan itu yang pantas bagi bayaran mu.

Engkau tak membutuhkan terima kasih ku, karena engkau menemukan kebahagian mu dalam kebaikan ku.
Maka bayaran dari ku bukanlah bayaran bagi mu.
Dengannya aku tidak akan pernah bisa membayarmu.

Tetapi aku terlalu berhutang.

Maka aku berjanji kepada yang mempertemukan kita, bahwa aku akan menjadikan diri ku bernilai.
agar uluran tangan ku mendamaikan saudara ku yang hatinya piatu dalam kesedihannya.

Aku akan menjadikan diri ku pelaku, pengundang, dan penyemangat
bagi kebaikan saudara-saudara ku.

Aku, pribadi yang damai.





















TEKANAN - TEKANAN HIDUP

Perubahan situasi dan kondisi krisis global saat ini, membawa perasaan banyak jiwa menjadi gundah, khawatir, takut, emoso tinggi, dan tidak sedikit yang menjadi kebingungan akan kelanjutan kehidupannya di masa depan.

Banyak orang yang kemudian sulit menggambarkan perasaan yang sesungguhnya sedang dialaminya, sehingga hanya semakin menambah banyaknya pribadi yang mengalami tekanan-tekanan dalam hidupnya.

Namun, tidak sedikit pribadi yang mengalami perubahan dari tidak serius menjadi lebih serius dalam bekerja, lebih rajin dalam berjuang menjalankan usaha dan bisnis.

Sebetulnya ada dua pola tekanan, - yang satu demikian cantiknya sehingga tidak dirasakan tekanan, dan yang satu lagi demikian menyiksanya sehingga merenggut seseorang keluar dari kenyamanan keluarga, maupun rumah tangganya, dan menjadikan jalanan sebagai tempat tinggalnya.

Berikut adalah beberapa tekanan yang mungkin sedang menghimpit kita dari kebebasan yang semestinya,

1. Tekanan Persepsi

Pelajaran dan tuntunan itu tampil dan ada se-nyata batu yang tergigit dalam kunyahan nasi, dan tidak untuk dipersepsikan selain sebagai yang telah terbuktikan.

Tetapi persepsi kita - cara pandang yang dihasilkan oleh pendapat dan pengertian kita, sering membuat kita menerapkan pendekatan pada hidup, yang membuat kita berpacu kencang terbentur-bentur di jalan-jalan lingkar yang rumit, hanya untuk dipaksa masuk kembali kejalan yang paling mendekatkan.

Dalam kondisi seperti saat ini, banyak di antara kita yang memajukan persepsi masing-masing yang pada akhirnya menjadi sebuah ajang peperangan yang saling menjelekkan persepsi orang lain.

2. Tekanan Kebutuhan

Bila seseorang bisa sampai pada keadaan dimana dia tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, pasti ada hal-hal yang harus di perbaiki pada persepsi-persepsi, keputusan-keputusan, dan cara-caranya.

Karena kita sering membutuhkan yang tidak kita butuhkan, dan dengan keyakinan yang tidak mengerti, menafikan yang paling kita butuhkan.

Dalam suasana krisis gobal seperti ini, banyak orang yang merasa berada dalam tekanan kebutuhan yang terjadi sebagai akibat tidak tegasnya terhadap pilihan-pilihan keputusan yang baik.

3. Tekanan Keinginan

Ada anggapan bahwa semakin banyak keinginan kita, akan semakin tinggi tingkat tekanan hidup kita. Itu tidak sepenuhnya benar.

Karena tidak semua keinginan memberikan beban yang berat.

Hanya keinginan-keinginan yang tidak didasari oleh nilai-nilai yang baik, yang akan menghasilkan pemaksaan diri yang berat.

Dalam perasaan dan kondisi yang menghimpit ini, kita sering meminta kepada Beliau Yang Maha Memiliki agar memenuhi seluruh keinginan kita dengan cara-cara yang tidak mendekatkan kita bagi terbagikannya izin dari-Nya untuk memenuhi.

4. Tekanan Kewajiban

Kewajiban minimal kita hanya sebanding dengan kebutuhan dasar kita.

Tetapi kita semua terdorong untuk mencapai tingkat-tingkat yang lebih tinggi dari tingkat dimana kita berada sekarang, yang menghasilkan pembengkakan dari kewajiban-kewajiban kita.

Sehingga kita membuat lebih banyak perjanjian. Kita terlibat dalam lebih banyak kesibukan dan keharusan.

Berbagai tekanan yang melanda kita, mengkomposisikan perasaan dan pikiran yang penuh sesak dengan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan.

5. Tekanan Umur

Ini adalah tekanan yang paling sering tidak kita rasakan, sampai saat di mana batasan-batasan umur menjadi aktif dalam mempermalukan keinginan-keinginan kita.

Itu sebabnya kita membutuhkan pengingatan yang terus menerus mengenai keharusan untuk memaksimalkan upaya agar kita menjadi apapun yang bisa kita capai. Selama umur masih ramah membagi tenaga-nya kepada kita.

Tekanan-tekanan itu begitu menghimpit kehidupan kita, yang membuat di antara kita yang merasa tak bebas lagi melangkah dalam menjadikan diri ini sebagaimana seharusnya menjadi.

Langkah-langkah yang sebelumnya gagah, menjadi tertahan seakan-akan tidak ada lagi jalan dan cara lain untuk menuju pencapaian-pencapain yang lebih baik dimasa depan.

Jika kita ikhlas dalam menjalani dan menerima semua yang terjadi dalam kehidupan ini, maka sebetulnya banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik untuk kita lebih berani berjalan.

Mudah-mudahan pengertian ini dapat menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih berbahagia dalam kedamaian yang penuh kesyukuran.

Artikel ini didapat dari Bapak Mario teguh. Dan semoga bermanfaat buat teman-teman blogger semuanya...

ROCKER CHILIK

ROCKER CHILIK

Ryan Prakasha sebagai penyanyi cilik telah mengukirkan namanya di kalangan anak-anak dengan empat Album sebelumnya. Album Byur-Byur (Januari 2003),Gendut (Oktober 2003), Pahlawan Muda Indonesia (Desember 2004) dan Cahaya Kehidupan (Februari 2006).


Suaranya yang khas dan kemampuan menyanyi yang prima telah banyak mengantar Ryan untuk tampil diberbagai macam event seperti:

- Promo seni budaya Indonesia di Perancis th 2008

- Guest Presenter program “Klak Klik Kluk” di Spacetoon TV dengan subtitle Ryan Goes to Singapore th 2007

- Bintang Tamu dalam acara “Topeng Betawi" di SCTV tayang Januari 2006

- Expo Musik di Bandung bersama Fariz. RM, Kotak Band dan Kapten Band tahun 2005

- Hari Anak Nasional di Taman Mini Indonesia Indah tahun 2004

- Perayaan Idul Fitri di Taman Mini Indonesia Indah tahun 2004

- Pembukaan pekan HUT-28 TMII th 2003

Kali ini Ryan, yang lahir pada tanggal 18 Januari 1998 ini, kembali mengeluarkan albumnya yang terbaru. Dengan nuansa musik reggae, Ryan berkolaborasi dengan musisi-musisi reggae Indonesia dan juga turut menciptakan salah satu lagu.


1. Pergi ke Sekolah - Cipt. Ryan Prakasha

2. Samba Reggae - Cipt. Bintang Khatulistiwa

3. Gara-Gara Buru-Buru - Cipt. Sony Rizky

4. Let’s Go to the World - Cipt. Ian Anas & Novan

5. Oke Banget - Cipt. Roomy Rumiyanto

6. Tommy Bom Bom - Cipt. Joko Esha

7. Ingin Jadi Superstar - Cipt. Lody H

8. Anak-Anak Jalanan - Cipt. Andy Balibo

PT.ANASTRA RECORD

Teman - teman semuanya ini adalah Logo dari Anastra Record

Salam Persahabatan

Selamat malam semuanya.........!Semoga disaat ini dan seterusnya teman2 dalam keadaaan sehat walafiat ya.... (lahir&bathin) Amiin.Kurang lebih satu tahun "CAH BODOH" mempromosikan Album aku "RIRI MAYSYURI" dengan penuh kesabaran dan keikhlasan serta kekreatifannya,sampai akhirnya sekarang aku bisa memposting sendiri apa yang ingin aku sampaikan.Sebelum dan sesudahnya aku sangat berterimakasih sekali kepada CAH BODOH,dan juga Teman2 yang sudah meluangkan waktunya untuk membuka Profil dan mendengarkan lagu dari 2 (dua) Album yang sudah aku buat.Dan ke 2 (Dua) Album tersebut di Produksi dan di Distribusikan oleh PT.ANASTRA RECORD yang beralamat di JATIWARINGIN,RUKO PURI SENTRA NIAGA BLOK D.63 JAKARTA TIMUR.Aku berharap teman2 suka dengan contoh lagu yang ada dan mau membantu aku untuk membeli KASET&CD nya....! Ok....malam ini cukup sampai disini dulu ya... Selamat malam...selamat istirahat dan mimpi indah........

Disko Dangdut

Riri Maysuri
Demen Disko-Dangdut

Sebagai pendatang baru di blantika musik Indonesia, Riri Masyuri memilih jalur dangdut disko yang masih jarang ditekuni artis lain. Lewat album perdananya yang bertajuk Bagai Dimadu, wanita kelahiran 13 Mei 1984 ini berharap musik disko dangdut semakin mendapat tempat di hati masyarakat.

"Aku rasa, musik disko dangdut lebih trend belakangan ini. Beat-nya yang keras, membuat banyak orang mudah menggoyangkan tubuhnya. Disko dangdut bisa menghilangkan rasa sepi dan kesedihan," jelas Riri mengenai alasan kenapa lebih memilih musik disko dangdut.

Untuk bisa memuaskan telinga pendengarnya, Riri menggandeng beberapa pencipta lagu ternama di blantika musik dangdut. Mereka adalah Sandy Sulung, Dicky, Eros S, Jerry Suchie BJ, Rafi Komar, Joko Item, Sunu Budiono dan Ericke LB. Karya-karya ciptaan mereka dilantunkan Riri dalam album terbarunya yang diproduseri oleh Drs Novrial Anas MA.

Tidak tanggung-tanggung, Riri juga mengajak beberapa DJ (disc jockey), seperti DJ Rases dan Sisco untuk menambah semarak lagu-lagu dangdut-diskonya. "Lagu-lagu dalam albumku ini enak juga kok kalau didengerin saat mengendarai mobil. Dijamin, macet jadi tidak terasa," tutur gadis kelahiran Sukabumi ini setengah berpromosi.

Hobi menyanyi Riri ditekuni sejak duduk di bangku SD kelas 6. Memasuki dunia remaja, ia mulai menapakkan kakinya dari satu kafe ke kafe lainnya dengan menjual suaranya yang merdu merayu. Dari sinilah, Riri kemudian memutuskan untuk serius menekuni jalur musik dangdut. Apalagi, kedua orang tuanya, Euis dan Juliat Jaffar sangat mendukung kiprah anak gadisnya itu. (Dwita)

artikel diambil dari suarakarya